TULISAN 3
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SOAL 1:
Apa yang dimaksud dengan model
keputusan?
Jawab:
Model adalah
percontohan yang mengandung unsur yang bersifat penyederhanaan untuk dapat
ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan suatu proses
berurutan yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan benar.
SOAL 2:
Apa pentingnya model terhadap
pengambilan keputusan? Jelaskan!
Jawab:
Pentingnya model
dalam suatu pengambilan keputusan yaitu:
- Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yangakan dipecahkan atau diselesaikan
- Untuk memperjelas secara eksplisit mengenai hubungan signifikan diantara unsur-unsur itu
- Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakekat hubungan-hubungan antar variabel, hubungan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk matematika
- Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan
SOAL 3:
Sebutkan dan jelaskan beberapa
model pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh:
a. Quade
b. Robert
D. Spech
c. Gullet
dan Hicks
Jawab:
a. Quade membedakan dalam dua tipe yaitu:
● Model
kuantitatif
Model kuantitatif (dalam hal ini adalah model
matematika) yaitu serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam
serangkaian hubungan matematis yang pasti. Ini dapat berupa persamaan, atau
analisis lainnya, atau merupakan instruksi bagi komputer, yang berupa
program-program untuk komputer.
● Model kualitatif
Model kualitatif didasarkan atas asumsi-asumsi yang
ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan
ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi
tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses
atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
b. Robert
D. Spech
mengelompokkan model kedalam lima kategori yakni sebagai berikut:
● Model Matematika
Model
matematika ini menggunakan teknik seperti misalnya linear programming, teori
jaringan kerja, dsb. komputer dapat digunakan begitu pula dengan kalkulator
yang dapat digunakan sebagai alat perhitungan saja bukan sebagai simulator.
● Model Simulasi
Komputer
Model
ini merupakan tiruan dari kasus yang sesungguhnya. Ada yang dibuat dengan
peralatan dan ukuran yang sama persis dengan yang sesungguhnya misalnya cockpit
pesawat dimana calon pilot melatih diri melalui cockpit tiruan tersebut.
● Model Permainan
Operasional
Dalam
model ini manusia dijadikan objek yang harus mengambil keputusan. Informasi
diperoleh dari komputer atau video game yang menyajikan masalahnya. Misalnya seperti pada permainan
perang-perangan (war games),video memberikan informasi dan menyajikan masalah
yang berupa datangnya musuh yang akan menyerang kita dengan macam-macam cara
penyerangan. Kita diminta mempertahankan diri dan menghancurkan musuh dengan
peralatan yang telah disediakan pada video games tersebut.
● Model Verbal
Model
ini adalah model pengambilan keputusan berdasarkan analogi yang lebih bersifat
bukan kuantitatif. Dari analog itu kemudian dibuat dalilnya yang kemudian
diterapkan untuk menyimpulkan dan mengambil keputusan yang nonkuantitatif.
● Model Fisik
Dalam
menjalankan kebijakan pemerintah, model fisik ini tidak begitu penting untuk
dianalisis. Misalnya model dalam rangka pembuatan bangunan atau tata kota.
Dalam model pengambilan bangunan misalnya berlaku model perencanaan jaringan
kerja atau model PERT dan sejenisnya. Model ini merupakan serangkaian keputusan
dalam program pembangunan dan pengembangan yang cukup kompleks. Bagian-bagian
mana yang dapat dilakukan secara serentak, dalam arti tidak usah berurutan dan
bagian-bagian mana yang mengerjakan bagian berikutnya. Ini lebih merupakan
tugas dan pengambilan keputusan seorang insinyur daripada policy maker.
c. Gullet
dan Hicks
memberikan beberapa klasifikasi model, yaitu:
● Model
Probabilitas
Adapun
yang dimaksud dengan probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam
suatu peristiwa tertentu (the chance of
particular event occuring). Misalnya kartu bridge terdiri atas 52 buah
kartu; berarti tiap-tiap kartu hanya memiliki kemungkinan 1/52. Kartu heart 1
(jantung merah 1) hanya memiliki kemungkinan 1/52. Begitu pula halnya dengan
dadu berisi 6, masing-masing sisi hanya memiliki kesempatan atau kemungkinan
1/6 untuk menang.
● Konsep
Tentang Nilai-Nilai Harapan (The Concept
Of Expected Value)
Konsep ini khususnya dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan yang akan diambilnya nanti menyangkut
kemungkinan-kemungkinan yang telah diperhitungkan bagi situasi dan kondisi yang
akan datang. Adapun nilai yang diharapkan dari setiap peristiwabyang terjadi
merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa itu dikalikan dengan nilai
kondisional. Sedangkan nilai kondisionalnya adalah nilai dimana terjadinya
peristiwa yang diharapkan masih diragukan. Misalnya, pemerintah mengeluarkan
undian sosial berhadiah Rp 400 juta. Jumlah undian yang dijual sebanyak dua
juta lembar dengan nilai nominal harga tiap lembarnya Rp 500. Jika undian sebanyak 2 juta lembar itu laku
semuanya, maka pendapatan pemerintah dari hasil penjualan sebesar Rp 1 milyar.
Pendapatan bersih sebesar Rp 600 juta. Kemungkinan memenangkan hadiah dari tiap
lembar undian adalah seperdua juta. Nilai harapannya sebetulnya hanyalah ½ juta
x 400 juta = Rp 200 juta.
● Model
Matriks
Model matriks merupakan model khusus yang menyajikan
kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil yang diharapkan. Model
matriks terdiri atas dua hal, yakni baris dan lajur. Baris (row) bentuknya mendatar, sedangkan lajur
(column) bentuknya menegak (vertikal). Pada sisi baris berisi macam
alternative strategi yang digelarkan oleh pengambil keputusan, sedangkan pada
sisi lajur berisi kondisi dan nilai harapan dalam kondisi dan situasi yang
berlainan.
Berikut contoh model matriks menggambarkan adanya
strategi yang berbeda-beda dalam konsep atau pandangan ekonomi yang bervariasi.
Menurut
pandangan ekonomi 1 dengan kemungkinan resesi memperoleh keuntungan 20%, normal
60% dan membaik 20%, maka nilai harapannya apabila menggunakan strategi agresif
adalah:
Resesi 20% x 5 juta
= Rp 1 juta
Normal 60% x 8 juta
= Rp 4,8 juta
Baik 20% x 25 juta = Rp 5 juta
TOTAL Rp 10,8 juta
Menurut
pandangan ekonomi 2 dengan kemungkinan untuk
resesi 50%, normal 45% dan baik 5%, maka nilai harapannya apabila
menggunakan strategi agresif adalah:
Resesi Rp 2,5 juta
Normal Rp 3,6 juta
Baik Rp 1,25 juta
TOTAL Rp 7,35 juta
● Model
Pohon Keputusan (Decision Tree Model)
Model ini merupakan suatu diagram yang cukup
sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang
dihadapinya kedalam komponen-komponen, kemudian dibuatkan alternatif-alternatif
pemecahan beserta konsekuensi masing-masing. Dengan demikian, maka pimpinan
tinggal memilih alternative mana yang sekiranya paling tepat untuk dijadikan
keputusan. Pohon keputusan ini biasanya dipergunakan untuk memecahkan
masalah-masalah yang sedang ditangani. Pohon keputusan dinamakan juga diagram
pohon karena bentuknya berupa diagram. Berikut contoh model pohon keputusan.
● Model
Kurva Indiferen (Kurva Tak Acuh)
Kurva Indeferen merupakan kurva berbentuk garis
dimana setiap titik yang berada pada garis kurva tersebut mempunyai tingkat
kepuasan atau kemanfaatan yang sama. Misalnya, penggunaan barang A dan B
meskipun kombinasi jumlah masing-masing berbeda, namun apabila semuanya itu
berada pada titik kurva indiferen, kepuasan sama.
● Model
Simulasi Komputer
Menurut
model ini, pengambilan keputusan diperlukan design yang biasanya menggunakan
komputer yang mampu menirukan apa saja yang dilakukan oleh organisasi. Karena
dengan menggunakan komputer, hal ini lebih mudah dihitung dan diketahui besarnya pengaruh variable
terhadap dependen. Sebab dengan menggunakan komputer jangkauan pikiran dan
pemikirannya secara secara operasional menjadi lebih luas dan panjang serta
mampu memecahkan masalah yang kompleks karena komputer dapat menciptakan
simulasi (permainan,tiruan) yang dapat menggambarkan
dengan tepat seperti kegiatan yang sesungguhnya.
Sebagai
contoh, setiap pilot pesawat terbang harus dapat memberi keputusan dengan tepat
dan cepat apa yang herus segera dilakukan jika menghadapi situasi yang cukup riskan
dalam atau selama penerbangan. Apabila keputusan dan tindakan itu tepat maka
selamatlah pesawat terbang dengan segala isinya tetapi apabila ternyata keputusan
dan tindakan yang diambil keliru maka akan fatallah penerbangan itu dan pilot
bertanggung jawab atas musibah yang dialaminya. Oleh karena itu, setiap calon
pilot harus banyak latihan memecahkan masalah penerbangan melalui cockpit
tiruan yang bentuk, besar, dan juga instrumennya persis sama dengan cockpit
pesawat sungguhan.
0 komentar:
Posting Komentar