TULISAN 6
LAPORAN ILMIAH

Definisi Laporan Ilmiah
Laporan ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas maupun tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan. (dikutip dalam www.pengertianahli.com).

Secara umum, sistematika suatu laporan yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.


Contoh Laporan Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar setiap manusia dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pendidikan menjadikan sumber daya manusia itu siap dalam menghadapi pembangunan suatu negara.
Hampir semua negara berkembang menghadapi masalah kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang diakibatkan oleh rendahnya mutu pendidikan. Hal ini ditunjukan oleh adanya tingkat pemerataan pendidikan yang rendah, standar proses pendidikan yang relatif kurang memenuhi syarat, dan rendahnya standar pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu jalan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak harus dilakukan guna membangun suatu negara. Isu mengenai sumber daya manusia sebagai input pembangunan suatu ekonomi sebenarnya telah dimunculkan oleh Adam Smith pada tahun 1776, yang mencoba menjelaskan penyebab kesejahteraan suatu negara. Pembentukan keahlian dan kualitas manusia sampai saat ini menjadi isu utama pentingnya pendidikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah mempunyai peran aktif dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan agar sumber daya manusia yang dihasilkan dapat menjadi sumber untuk pembangunan suatu negara. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah dengan wajib belajar 9 tahun. Yang diatur dalam undang-undang, yaitu Undang-Undang No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa setiap warga negara yang berumur 7 sampai 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, tidak boleh ada dropout karena alasan biaya, karena dalam ketetapan pemerintah 20% dari APBN adalah untuk dialokasikan pada sektor pendidikan.
Hubungan investasi sumber daya manusia (pendidikan) dengan pertumbuhan ekonomi merupakan dua mata rantai. Namun demikian, pertumbuhan tidak akan bisa tumbuh dengan baik walaupun peningkatan mutu pendidikan atau mutu sumber daya manusia dilakukan, jika tidak ada program yang jelas tentang peningkatan mutu pendidikan dan program ekonomi yang jelas.
Studi yang dilakukan Prof ekonomi dari Harvard Dale Jorgenson et al. (1987) pada ekonomi Amerika Serikat dengan rentang waktu 1948-79 misalnya menunjukkan bahwa 46 persen pertumbuhan ekonomi adalah disebabkan pembentukan modal (capital formation), 31 persen disebabkan pertumbuhan tenaga kerja dan modal manusia serta 24 persen disebabkan kemajuan teknologi. Selanjutnya, meski modal manusia memegang peranan penting dalam pertumbuhan penduduk, para ahli mulai dari ekonomi, politik, sosiologi bahkan engineering lebih menaruh prioritas pada faktor modal fisik dan kemajuan teknologi.  Ini beralasan karena melihat data AS misalnya, total kombinasi kedua faktor ini menyumbang sekitar 65 persen pertumbuhan ekonomi AS  pada periode 1948-79.
Berdasarkan dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa variabel pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya di negara maju seperti di Amerika Serikat. Tinggi rendahnya pendidikan memberikan akses terhadap peluang untuk masuk kedalam pasar tenaga kerja, dengan demikian dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Mengacu pada hasil penelitian tersebut, muncul pertanyaan penting dalam benak peneliti. Apakah variabel pendidikan juga berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara emerging market seperti di Indonesia. Kemudian apakah variabel penelitian memberi efek serupa atau berbeda dengan yang terjadi di Amerika Serikat? Hal ini yang menjadikan titik tolak peneliti memilih topik tersebut.

1.2 Rumusan masalah
Apakah tingkat pendidikan menjadi pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

1.3 Tujuan masalah
Untuk mengetahui seberapa penting peran pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut Prof. H. Mahmud Yunus bahwa pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
John Stuart Mill (filosof Inggris, 1806-1873 M) menjabarkan bahwa pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.
M.J. Langeveld menyatakan pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan, yaitu usaha menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya agar bisa mandiri, dan bertanggung jawab secara susila.
Driyarkara (1950:74) pendidikan didefinisikan sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani. Hal yang serupa menurut Stella van Petten Henderson pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial.
Kohnstamm dan Gunning (1995), pendidikan adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati nurani. John Dewey (1978), “Aducation is all one with growing; it has no end beyond itself”. Pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya. Selain itu, Carter V. Good mengatakan pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.
Menurut Thedore Brameld istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang.
Sedangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 13 keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

2.2 Tujuan Pendidikan
            Dalam tujuan pembangunan, pendidikan merupakan sesuatu yang mendasar terutama pada pembentukan kualitas sumber daya manusia. Menurut Herbison dan Myers ( dalam Panpan Achmad Fadjri, 2000: 36), pembangunan sumber daya manusia berarti perlunya peningkatan pengetahuan, keterampilan dari kemampuan semua orang dalam suatu  masyarakat. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Melalui pendidikan selain dapat diberikan bekal berbagai pengetahuan, kemampuan dan sikap juga dapat dikembangkan berbagai kemampuan yang dibutuhkan oleh setiap anggota masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
            Nazili Shaleh Ahmad (2011: 3), tujuan pokok pendidikan adalah membentuk anggota masyarakat menjadi orang-orang yang berpribadi, berperikemanusiaan maupun menjadi anggota masyarakat yang dapat mendidik dirinya sesuai dengan watak masyarakat itu sendiri, mengurangi beberapa kesulitan atau hambatan perkembangan hidupnya dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun mengatasi problematikanya.
Herera (dalam Muhadjir Darwin, 2010: 271) mengatakan bahwa melalui pendidikan, transformasi kehidupan sosial dan ekonomi  akan membaik. Dengan asumsi bahwa melalui pendidikan, maka pekerjaan yang layak lebih mudah didapatkan. Dari apa yang dikemukakan oleh Herera tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting dalam mencapai kesejahteraan hidup.
                Todaro & Smith (2003: 404) menyatakan bahwa pendidikan memainkan peran kunci dalam membentuk kemampuan manusia untuk menyerap teknologi modern, dan untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan.
                Hal serupa juga diungkapkan oleh Bruns, dkk (2003: 1), “Education is fundamental for the construction of globally competitive economies and democratic societies. Education is key to creating, applying, and spreading new ideas and technologies which in turn are critical for sustained growth; it augments cognitive and other skills, which in turn increase labor productivity”. Pendidikan merupakan dasar bagi pembangunan ekonomi dan masyarakat. Pendidikan merupakan kunci untuk menciptakan ide-ide baru dan teknologi yang sangat penting dalam keberlanjutan pembangunan, bahkan dengan pendidikan pula akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

2.3 Tingkat Partisipasi Sekolah
Tingkat partisipasi sekolah untuk melihat seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan. Tingkat partisipasi sekolah ini dapat dilihat dari persentase penduduk yang masih bersekolah pada umur tertentu yang lebih dikenal dengan angka partisipasi sekolah (APS). Meningkatnya angka partisipasi sekolah berarti menunjukkan adanya keberhasilan di bidang pendidikan.
Menurut Wakhinuddin (2009) Angka Partisipasi Sekolah (APrS) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid kelompok
usia sekolah tertentu yang bersekolah pada berbagai jenjang pendidikan dengan penduduk. Terdapat dua jenis angka partisipasi sekolah, yaitu:
·         Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP, SLTA dan sebagainya) dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Hasil perhitungan APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu.
·         Angka Partisipasi Murni (APM) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Indikator APM ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan yang sesuai. Semakin tinggi APM berarti banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah pada tingkat pendidikan tertentu.
2.3 Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan ekonomi yaitu proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.
Prof. Simon Kuznets (dalam Jhingan, 2000: 57) mengatakan pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang diperlukannya.
Boediono (1999:8) menyebutkan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka panjang. Selain itu RF. Harrod dan Evsey Domar (1947) menyatakan pertumbuhan ekonomi akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.


BAB III
KAJIAN LITERATUR

Penelitian tentang pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Robinson Tarigan (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Hasilnya, tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan menghasilkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi pula. Tingkat pendapatan masyarakat yang lebih tinggi ini tentunya akan meningkatkan tingkat pendapatan negara karena konsumsi  masyarakat yang juga naik.
Porca & Harrison (2005) melakukan penelitian tentang pengaruh pengeluaran pemerintah dalam bidang pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran di bidang pendidikan memiliki hubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Romer (1991) menyatakan bahwa modal manusia merujuk pada stok pengetahuan dan keterampilan berproduksi seseorang. Pendidikan adalah salah satu cara dimana individu meningkatkan modal manusianya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, diharapkan stok modal manusianya semakin tinggi. Karena modal manusia memiliki hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi, maka implikasinya pendidikan juga memiliki hubungan positif dengan produksivitas atau pertumbuhan ekonomi.
Secara implisit, pendidikan menyumbang pada penggalian pengetahuan. Ini sebenarnya tidak hanya diperoleh dari pendidikan tetapi juga melalui penelitian dan pengembangan ide-ide, karena pada hakikatnya pengetahuan yang sama sekali tidak dapat diimplementasikan dalam kehidupan manusia akan mubazir. Aspek penelitian dan pengembangan menjadi salah satu agenda utama apabila bangsa Indonesia berkeinginan untuk hidup sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah jauh lebih maju.
Mincer (1974) melakukan penelitian  yang membuktikan adanya korelasi positif antara peran pendidikan dengan tingkat penerimaan pendapatan (gaji) yang akan diterima seseorang di masa mendatang.  Model yang dibangun oleh Mincer dikenal sebagai “Persamaan Gaji Mincer”.
Dalam model tersebut  perubahan gaji seseorang selain dipengaruhi pengalaman-pengalaman yang diterimanya juga dipengaruhi lamanya bersekolah yang diterimanya.  Model mincer merupakan tujuan yang menekankan aspek mikro yang menunjukan pengaruh pendidikan terhadap tingkat gaji seseorang.
Gary Stanley Becker (1930) melalui penelitiannya bersama Jacob Mincer memnyimpulkan bahwa pendidikan adalah aset masyarakat. Pendidikan merupakan tambahan bagi “Human Capital” yang mencakup kompetensi, pengetahuan, atribut sosial dan kepribadian yang diwujudkan dalam  kemampuan untuk melakukan kerja sehingga menghasilkan nilai ekonomi. Becker memandang waktu sebagai investasi utama dalam pendidikan. Waktu yang di investasikan untuk menempuh pendidikan inilah yang disebut para ekonom sebagai “opportunity cost”.
Pendidikan memerlukan waktu yang lama untuk dapat memberikan efek yang signifikan bagi pendapatan Negara. Hal ini disebabkan karena investasi di bidang pendidikan tidak dapat secara langsung meningkatkan income seseorang. Diperlukan waktu untuk menyelesaikan proses pendidikan yang kemudian keterampilan yang diperoleh dari proses pendidikan tersebut diaplikasikan dalam dunia kerja.

BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah salah satu cara dimana individu meningkatkan kualitas dirinya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, diharapkan pendapatan yang diterima semakin tinggi. Karena kualitas manusia memiliki hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi, maka implikasinya pendidikan juga memiliki hubungan positif dengan produksifitas atau pertumbuhan ekonomi.
Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karena jika suatu kualitas pendidikan rendah, otomatis akan menyebabkan sumber daya manusia yang rendah pula.
Padahal sumber daya manusia yang berkualitas akan menopang kemajuan suatu negara, sehingga negara yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas akan memiliki keunggulan dalam segala bidang, terutama dalam bidang ekonomi.
Pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila dibandingkan dengan pendidikan di negara-negara lain. Karena efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan.

DAFTAR PUSTAKA

-------------------.“Pengertian Pertumbuhan Ekonomi”. Agustus 2010

Atmawikarta, Arum. “Investasi Kesehatan Untuk Pembangunan Ekonomi Bappenas

MA, Ibrahim. “Definisi Pendidikan Menurut Para Ahli”. Februari 2013
R WA. “Perhatian Orang Tua Pada Pendidikan Anak Di Sekolah Dasar”. 2012

Syamsurijal. “Pengaruh Tingkat Kesehatan dan Pendidikan terhadap Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Per Kapita di Sumatera Selatan”. Journal of Economic and Development

Tarigan, Robinson. “Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pendapatan Perbandingan antara Empat Hasil Penelitian” Jurnal Wawasan, Februari 2006

Wakhinuddin. “Angka Partisipasi Dalam Pendidikan”. Agustus 2009
Zainal, Achmad. “Analisis Tingkat Partisipasi Pendidikan Siswa Madrasah”. Kementerian Agama


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TULISAN 5
RINGKASAN DAN RESENSI SEBUAH KARYA


TITANIC



Sutradara
: James Cameron
Produser
: James Cameron , Jon Landau
Penulis
: James Cameron
Pemeran


Genre
Tanggal Rilis
: Leonardo DiCaprio, Kate Winslet, Billy Zane,
  Kathy BatesFrances Fisher, Gloria Stuart,
  Bernard Hill, Bill Paxton
: Drama, Romance
: 19 Desember 1997
Musik
: James Horner
Sinematografi
: Russell Carpenter
Penyunting
: James Cameron, Conrad Buff  IV, Richard A. Harris
Studio
: 20th Century Fox , Paramount Pictures
Durasi
: 194 menit
Negara
: Amerika Serikat
Bahasa
: Inggris


RINGKASAN FILM

       Pada tahun 1996, seorang pemburu harta karun bernama Brock Lovett beserta timnya menjelajahi bangkai kapal RMS Titanic untuk mencari sebuah kalung berlian berharga yang diyakini terkubur di dasar laut bersama bangkai kapal tersebut. Sebuah peti ditemukan dan dibawa segera ke permukaan untuk dibuka. Sayangnya, peti itu tidak berisi harta karun berharga tetapi hanya beberapa lembaran kertas yang sudah hancur karena air laut. Salah satunya adalah sebuah lukisan seorang wanita telanjang bertanggal 14 April 1912 dan bertandatangan "JD". Lukisan itu menggambarkan seorang perempuan telanjang yang bersandar di sebuah kursi. Di lehernya terdapat sebuah kalung berlian yang mereka cari yaitu "Heart of the Ocean (Jantung Samudera)".
     Rose Dawson Calvert, seorang perempuan tua berusia 101 tahun menonton berita di CNN tentang penemuan lukisan tersebut. Dia menghubungi Brock Lovett, menanyakan tentang Heart of the Ocean dan meyakinkannya kalau perempuan yang ada dalam lukisan itu adalah dirinya. Lovett pun tertarik. Rose ditemani cucunya Lizzy Calvert, terbang ke lokasi penemuan lukisan tersebut dan menceritakan lebih lanjut tentang pengalamannya di atas kapal Titanic.
     Pada bulan April 1912, Rose (saat itu bernama Rose DeWitt Bukater) yang masih berusia 17 tahun menaiki RMS Titanic sebagai penumpang kelas satu bersama ibunya Ruth DeWitt Bukater, dan tunangannya, Caledon Nathan Hockley atau biasa dipanggil Cal seorang pengusaha sukses di bidang industri. Rose tidak mencintai Cal, tetapi ibunya memaksanya untuk menikah dengannya karena masalah keuangan dan kehormatan keluarga. Di saat yang sama, seorang laki-laki bernama Jack Dawson memenangkan tiket kelas tiga dalam permainan poker dan ikut serta dalam pelayaran perdana Titanic dari Southampton menuju New York.
     Di atas kapal, Rose yang tidak bahagia atas pertunangannya dan juga kehidupannya yang terkekang memutuskan untuk bunuh diri dengan cara terjun dari buritan kapal. Jack melihat peristiwa itu dan berhasil menghalanginya. Atas hal ini, dengan keberatan Cal mengundang Jack makan malam bersama mereka untuk keesokan harinya pada acara jamuan di kelas satu untuk membalas jasanya. Singkat cerita, Rose dan Jack menjalin persahabatan dan saling berbagi pengalaman serta kisah hidup mereka. Jack menceritakan petualangannya sebagai seorang pelukis sementara Rose berbagi kisah soal keputusasaan dan penderitaannya. Ikatan mereka semakin kuat saat mereka melarikan diri dari jamuan makan malam di kelas satu dan ikut serta dalam pesta para penumpang di kelas tiga. Lambat laun, benih-benih cinta mulai tumbuh di antara mereka. Jack kini telah jatuh cinta pada Rose, namun Rose cenderung tidak mempedulikan perasaan antara mereka yang semakin menebal karena pertunangannya dan juga status sosialnya. Tetapi, Rose akhirnya memutuskan untuk melepaskan semua itu dan menyerahkan cintanya kepada Jack. Pada suatu malam, Rose meminta Jack melukis dirinya dengan hanya memakai kalung berlian Heart of the Ocean, lukisan yang sama yang ditemukan oleh para pemburu harta karun 84 tahun kemudian.
     Di saat yang sama, Kapten Edward J. Smith dan krunya seolah-olah tidak menghiraukan peringatan tentang gunung es yang berada dalam jalur yang dilalui oleh Titanic. Bahkan atas perintah Joseph Bruce Ismay, direktur perusahaan White Star Line, Titanic semakin mempercepat lajunya meskipun pada saat itu malam hari. Pada malam 14 April 1912, dua orang pengawas kapal melihat bongkahan gunung es besar persis di depan jalur Titanic dan memberitahu anjungan. First Officer William Murdoch memerintahkan kapal dibelokkan dan mesin dimundurkan, tetapi sudah terlambat; sisi kanan Titanic menabrak gunung es, sehingga menciptakan serangkaian lubang di bawah garis air. Lima kompartemen kedap air kapal bocor. Semakin jelas bahwa kapal ini terancam, karena kapal ini tidak bisa selamat jika lebih dari empat kompartemen bocor.
      Sementara itu, Cal telah mengetahui hubungan antara Jack dan Rose. Cal yang sangat marah lalu merancang jebakan untuk memfitnah Jack seolah-olah mencuri berliannya. Walaupun Rose berpeluang untuk menyelamatkan diri lebih awal dari bencana kapal dengan menaiki sekoci bersama ibunya, tetapi dia memilih kabur dengan menaiki kembali kapal untuk mencari dan menyelamatkan Jack yang diborgol ke tiang di dek bawah oleh Lovejoy, kaki tangan Cal. Akhirnya Rose pun menemukan Jack dan berhasil dilepaskan, kini mereka harus keluar dari sana dengan cepat. Mereka berhadapan dengan banyak halangan termasuk pintu yang terkunci dan kemarahan Cal yang memaksa mereka kembali ke dek bawah.      
     Mereka berdua berhasil naik ke dek atas tetapi sekoci sudah tidak ada, memaksa mereka bersama ratusan penumpang lain yang ketakutan mencari ruang untuk bertahan sebelum Titanic tenggelam sepenuhnya ke dasar Samudera Atlantik. Buritan kapal tegak dan menjulang tinggi sehingga ketidak seimbangan berat membuat kapal patah menjadi dua. Bagian haluan kapal tenggelam sepenuhnya ke dasar laut dan diikuti oleh bagian buritan.
     Rose dan Jack menceburkan diri ke dalam laut yang sangat dingin itu bersama dengan banyak penumpang lainnya. Hanya ada satu lembar papan yang cukup besar untuk seorang, mengambang tidak jauh dari mereka. Jack menaikkan Rose ke papan itu, menyelamatkan jiwa kekasihnya itu dari suhu dingin yang mematikan, sementara ia berpegangan di sisi papan itu memegangi tangan Rose untuk menenangkannya. Rose dan Jack bersama dengan ratusan penumpang yang lain menunggu bantuan dari sekoci yang tak kunjung datang di permukaan air. Ketika petugas di sekoci memutuskan untuk datang membantu, hampir semua penumpang telah tewas akibat hipotermia. Rose kecewa karena Jack tidak mampu bertahan dan meninggalkannya. Dia mengucapkan selamat tinggal lalu melepaskan jasad Jack yang telah membeku ke dalam lautan, kemudian Rose memanggil sekoci yang selanjutnya datang menyelamatkannya. Penumpang yang selamat di atas sekoci menunggu selama empat jam sampai RMS Carpathia, kapal terdekat yang berhasil menjawab dan membalas isyarat radio Titanic, datang menyelamatkan mereka. Ketika tiba di New York, Rose mengganti namanya menjadi Rose Dawson dan mendapati ia masih memiliki Heart of the Oceanyang tersimpan di dalam saku jas milik Cal yang dipakainya.
     Kembali sebagai perempuan tua pada tahun 1996, Rose menuju ke dek kapal ekspedisi dan membuang Heart of the Ocean ke dalam lautan, tempat Jack tewas 84 tahun yang lalu. Beralih ke kamar Rose, di sana terlihat foto-foto perjalanan hidupnya, termasuk foto dia sedang menunggang kuda di Santa Monica Pier, seperti yang dulu pernah direncanakannya bersama Jack. Rose berbaring dan bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya, ia kembali ke dasar laut, Titanic muncul di dalam kegelapan dan segalanya berubah menjadi baru. Seorang pelayan membukakan pintu ke tangga utama dan di sana terlihat semua penumpang Titanic yang tewas pada malam kecelakaan tersenyum pada Rose. Persis di atas tangga berdiri Jack, menghadap jam besar tempat mereka berdua juga pernah berjanji bertemu sebelumnya. Jack berpaling dan tersenyum ke arah Rose yang kembali berusia 17 tahun dan Rose membalas senyumannya. Mereka berciuman di hadapan khalayak yang bertepuk tangan mengelukan. Rose pun menutup mata untuk selama-selamanya dan menyatu bersama dengan semua kenangannya di Titanic .


RESENSI FILM

   Titanic adalah sebuah film berdrama romantis yang mengadaptasi dari kisah nyata tenggelam kapal Titanic  tahun 1912. Film ini diproduksi tahun 1997 yang diskenarioi sekaligus disutradarai oleh James Cameron. Inspirasi Cameron dalam membuat film ini didasarkan pada daya tariknya terhadap bangkai kapal RMS Titanic, ia ingin menyampaikan pesan emosional dari  tragedi tersebut. Film ini bercerita tentang kisah cinta antara Jack Dawson (Leonardo DiCaprio ) dan Rose DeWitt Bukater (Kate Winslet) yang berasal dari status sosial berbeda. Kisah cinta mereka tidak terlalu mulus, Rose telah ditunangkan paksa dengan Caledon Nathan Hockley (Billy Zane). Puncak dari film ini terjadi saat kapal termewah RMS Titanic mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa sebagian besar penumpang, termasuk Jack. Sementara Rose selamat dengan bantuan Jack, namun mereka tidak akan pernah menjadi sepasang kekasih lagi setelah Rose melepas jasad Jack yang telah membeku di dalam lautan. Rose hidup hingga usia ratusan tahun tanpa sepengetahuan tunangannya yang juga selamat.

      Produksi film ini dimulai pada tahun 1995. Sebuah rekonstruksi kapal Titanic dibangun di Playas de Rosarito, Baja California. Model skala dan teknik Computer Generated Imagery (CGI) juga digunakan untuk menggambarkan detik-detik tenggelamnya kapal tersebut. Film ini didanai oleh Paramount Pictures dan 20th Century Fox. Pada saat itu merupakan film termahal yang pernah dibuat dengan anggaran diperkirakan sekitar $200 juta.

    Pada tanggal 4 April 2012, sebuah versi 3 dimensi (Titanic 3D) kembali dihadirkan di bioskop dalam rangka memperingati seratus tahun tenggelamnya kapal RMS Titanic. Dalam Titanic 3D hampir tak ada yang berubah dari cerita Titanic. Semua adegan, tata musik, sudut gambar, tak ada yang berbeda. James Cameron hanya memperhalus detail gambar dan memperhalus tata suara dengan teknologi terkini. Adegan Jack dan Rose di haluan kapal, adegan Jack melukis Rose yang hanya mengenakan berlian saja, atau adegan kepanikan saat kapal mulai tenggelam, semua terlihat tak ada yang berubah. Hanya gambar dan musik yang terasa lebih detail.

      Satu-satunya hal yang berubah dalam format tiga dimensinya adalah adegan ketika Rose terapung-apung di laut setelah RMS Titanic tenggelam. Cameron harus melakukan syuting ulang adegan itu karena ada kritik dari astronom, Neil deGrasse. Neil menyebutkan tentang adegan Rose berbaring di lembaran kayu yang mengapung dan menatap bintang-bintang. Sada saat itu, rasi bintang yang dihadirkan dalam film salah. Sehingga dikabarkan untuk menghadirkan bintang itu, Cameron harus melakukan pengambilan gambar lagi. Ia ingin karyanya dinilai sempurna, meski kesalahan rasi bintang itu tak pernah mengurangi kekuatan ceritany.

     Kata mutiara yang populer dari film ini adalah "nothing on earth could come between them" yang artinya "tiada sesuatu pun di bumi yang sanggup memisahkan mereka".

Kelebihan :

     Film ini memiliki banyak kelebihan, mulai dari cinematografi, kostum, kualitas akting para pemainnya, dan yang paling penting adalah teknologi yang digunakan untuk menggarap film ini. James Cameron memang tidak main-main saat membuat film ini. Ia menguras dana hingga 200 juta dollar untuk membangun set menyerupai lautan Atlantik dan juga membuat replika Titanic. Dalam versi 3D kualitas gambar lebih tajam.

Kekurangan :

     Kualitas film hampir sama dengan yang dirilis 17 tahun yang lalu. Tidak ada sensasi real yang dapat dirasakan dalam format 3D seperti layaknya film-film 3D lainnya. Film ini juga tidak dapat dinikmati oleh semua umur.

     Film ini menggambarkan betapa makna mencintai sama sekali tidak mengenal batas maupun perbedaan. Cinta yang tulus dan sungguh-sungguh pada diri Jack, akhirnya mampu mencuri hati Rose tanpa mengharapkan imbalan apapun selain kebebasan. Serta pesan moral yang tersampaikan dalam film ini adalah sesungguhnya keangkuhan manusia itu terbatas. Kapal Titanic yang dikatakan “Tuhan pun tidak sanggup menenggelamkannya” akhirnya karam membentur bongkahan gunung es di laut dingin dan ganas yaitu Samudra Atlantik.

SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Titanic_(film_1997)
http://www.anneahira.com/cerita-titanic.html
http://www.suarapembaruan.com/hiburan/titanic-3d-nostalgia-yang-tak-pernah-tenggelam/18892

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS