PEMBELAJARAN
KONSUMEN
PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran konsumen adalah
suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa
lalunya. Konsumen akan menyesuaikan
perilakunya dengan pengalamannya di masa lalu.
Ada beberapa elemen dasar dalam
pembelajaran :
·
Motivasi
Motivasi
adalah daya dorong dari dalam diri konsumen. Motivasi muncul karena adanya
kebutuhan. Konsumen yang ingin membeli rumah baru akan terdorong untuk mencari
informasi apapun mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan rumah,misalnya
lokasi hunian,bentuk dan tipe rumah, harga-harga, cara pembayaran, dan
sebagainya
·
Isyarat
Isyarat adalah stimulus yang mengarahkan motivasi
tersebut.Isyarat akan mempengaruhi cara konsumen bereaksi terhadap suatu
motivasi. Iklan, kemasan produk, harga dan produk display adalah stimulus atau
isyarat yang akan mempengaruhi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
·
Respon
Respons
adalah reaksi konsumen terhadap isyarat. Dalam kasus bahasa inggris di atas,
maka respons adalah bagaimana reaksi konsumen setelah membaca brosur dan
spanduk program bahasa tersebut.
·
Penguatan atau Pendorong
Penguat
adalah sesuatu yang meningkatkan kecenderungan seorang konsumen untuk berprilaku
pada masa datang karena adanya isyarat atau stimulus. Penilaian baik dari
kerabat konsumen terhadap program bahasa tersebut merupakan suatu isyarat yang
bisa berfungsi sebagai pendorong konsumen untuk memilih program tersebut
sebagai tempat belajarnya.
TEORI
PEMBELAJARAN
Terdapat tiga teori besar yang
menjelaskan belajar dan proses pembelajaran, yakni :
·
Teori Pembelajaran Perilaku
Proses belajar yang terjadi
ketika konsumen bereaksi terhadap lingkungannya atau stimulus luar. Proses
belajar prilaku terbagi dalam Classical
Conditioning, Instrumental
Conditioning, Observation Learning
·
Teori Pembelajaran Kognitif
Proses belajar yang dicirikan
oleh adanya perubahan pengetahuan, yang menekankan kepada proses mental
konsumen untuk mempelajari konsumen. Proses ini membahas bagaimana informasi
ditransfer dan disimpan dimemori jangka panjang.
ILUSTRASI TEORI PEMBELAJARAN
1.
Ilustrasi Dari Classical
Conditioning(membiasakan)
Membiasakan sesuatu kepada konsumen
sehingga ada stimulus
2.
Ilustrasi Dari Instrumental
Conditioning(belajar
dari kesalahan)
Jika suatu stimulus yang diberikan
mendapat respon negative atas pengalamannya dimasa lalu maka konsumen tidak
akan menerima stimulus tersebut untuk masa akan datang (belajar dari kesalahan)
3.
Ilustrasi Dari Cognitive Learning
Konsumen berprilaku menyelesaikan masalah, dengan
cara mencari informasi berbagai produk yang mungkin menyelesaikan masalah
yang di hadapi
4.
Ilustrasi Pembelajaran Pasif
penerapannya pada media sebagai sarana
memasang iklan (produk dengan tingkat keterlibatan rendah. Sebaiknya
iklan menampilkan sisi lain tidak bersifat informasional tetapi berupa simbol-simbol
dan penimbulan kesan dalam penyampaian pesan terhadap konsumen.
RELEVANSI PENGARUH PERILAKU DAN COGNITIVE LEARNING
PADA PEMASARAN
Pendekatan perilaku mungkin akan sangat cocok untuk kondisi yang aktivitas kognitifnya (pengenalan masalah, pencarian informasi yang ekstensif, evaluasi alternatif, mengambil keputusan dan mengevaluais keputusan pembelian) adalah minimal. Pendekatan perilaku akan cocok untuk konsumen yang tidak begitu terlibat dalam pembelian produk. Mungkin mereka akan merasa membuang-buang waktu untuk mencari infomasi yang berhubungan dengan pembelian pasta gigi, sabun mandi, dan lain-lain.
Teori pembelajaran kognitif lebih relevan untuk produk yang penting dan memerlukan keterlibatan tinggi.
LOYALITAS KONSUMEN
Menurut Kotler (2003 : 140) Hubungan antara kepuasan dan loyalitas adalah
saat dimana konsumen mencapai tingkat kepuasan tertinggi yang menimbulkan
ikatan emosi yang kuatdan komitmen jangka panjang dengan merek perusahaan.
Kesetiaan konsumen tidak
terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan
hasil pengalaman dari konsumen itu sendiri dari pembelian konsisten sepanjang
waktu. Bila yang didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses pembelian ini
terus berulang. Hal ini dapat dikatakan bahwa telah timbul kesetiaan konsumen.
Bila dari pengalamannya, konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka
ia tidak akan berhenti untuk mencoba merek-merek lain sampai ia mendapatkan
produk atau jasa yang memenuhi kriteria yang mereka tetapkan. Loyalitas
merupakan besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian dilakukan oleh seorang
konsumen terhadap suatu perusahaan. Dan mereka berhasil menemukan bahwa
kualitas keterhubungan yang terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan komitmen
mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas.
Loyalitas memberi pengertian yang
sama atas loyalitas merek dan loyalitas pelanggan. Memang benar bahwa loyalitas
merek mencerminkan loyalitas pelanggan terhadap merek tertentu, tetapi apabila
pelanggan dimengerti sama dengan konsumen, maka loyalitas konsumen lebih luas
cakupannya daripada loyalitas merek karena loyalitas konsumen mencakup
loyalitas terhadap merek.
Loyalitas adalah tentang
presentase dari orang yang pernah membeli dalam kerengka waktu tertentu dan
melakukan pembelian ulang sejak pembelian yang pertama.
Dalam mengukur kesetiaan,
diperlukan beberapa attribut yaitu :
-Mengatakan hal yang positif
tentang perusahaan kepada orang lain
-Merekomendasikan perusahaan
kepada orang lain yang meminta saran
-Mempertimbangkan bahwa
perusahaan merupakan pilihan pertama dalam melakukan pembelian jasa
-Melakukan lebih banyak bisnis
atau pembelian dengan perusahaan beberapa tahun mendatang.
Oliver
mendefinisikan loyalitas konsumen dengan suatu keadaan dimana terdapat komitmen
yang kuat dalam pembelian ulang dan penggunaan kembali barang dan jasa
perusahaan. Tingkat loyalitas konsumen terdiri dari empat tahap :
·
Loyalitas
Kognitif. Tahap dimana pengetahuan langsung maupun tidak langsung konsumen akan
merek, manfaat dan dilanjutkan kepembelian berdasarkan keyakinan akan
superioritas yang ditawarkan. Dasar kesetiaan adalah informasi tentang produk
atau jasa yang tersedia bagi konsumen.
·
Loyalitas
Afektif. Sikap favorable konsumen terhadap merek merupakan hasil dari
konfirmasi yang berulang dari harapannya selama tahap cognitively loyalty berlangsung.
Dasar kesetiaan konsumen adalah sikap dan komitmen terhadap produk dan jasa,
sehingga telah terbentuk suatu hubungan yang lebih mendalam antara konsumen
dengan penyedia produk atau jasa dibandingkan pada tahap sebelumnya.
·
Loyalitas
Konatif. Intensi membeli ulang sangat kuat dan memiliki keterlibatan tinggi
yang merupakan dorongan motivasi.
·
Loyalitas
Tindakan. Menghubungkan penambahan yang baik untuk tindakan serta keinginan
untuk mengatasi kesulitan seperti pada tindakan kesetiaan.
Tjiptono (2002:85) mengemukakan enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur
loyalitas konsumen yaitu :
-Pembelian ulang
-Kebiasaan mengkonsumsi merek
tersebut
-Selalu menyukai merek tersebut
-Tetap memilih merek tersebut
-Yakin bahwa merek tersebut yang
terbaik
-Merekomendasikan merek tersebut
pada orang lain
PEMBELAJARAN
VICARIOUS
Pembelajaran Vicarious (Pencontohan) menyangkut pembelajaran melalui observasi, yang memadukan aspek – aspek dari teori pembelajaran kognitif dan perilaku. Pembelajaran Vicarious merujuk pada suatu proses yang berusaha mengubah perilaku dengan meminta individu mengamati tindakan orang lain.
SUMBER:
www.wikipedia.com
www.wantosakti.wordpress.com
www.titayulianita.wordpress.com
www.giyantops.files.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar