TULISAN 6
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN
SOAL 1:
Apa yang dimaksud dengan keputusan
dalam kondisi ketidakpastian?
Jawab:
- Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :
- Tidak diketahui sama sekali jumlah dan kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi tersebut.
- Pengambil keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar
- Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan, tetapi tidak dapat diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
- Pengambilan keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
- Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
- Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa cara antara lain:
●Melalui riset atau penelitian
●Menggunakan probabilitas subjektif teknik penyelesaian pengambilan
keputusan dalam kondisi tidak pasti.
SOAL 2:
Bagaimana menyelesaikan
pengambilan keputusan dalam kondisi ketidakpastian berdasarkan kriteria berikut?
a) Maksimaks
b) Minimaks
c) Maksimin
d) Laplace
e) Realisme
Jawab:
a) Maksimaks
Kriteria
maksimaks, pengambil keputusan dianggap sangat optimis, yaitu dipilihnya hasil-hasil
terbesar dari alternatif-alternatif yang memberikan hasil maksimal dalam
berbagai semua keadaan yang mungkin, pay-off dan probabilitas yang lainnya.
b) Minimaks
Pada
kriteria ini pengambilan keputusan dianggap pesimis/ konservatif tentang masa
depan. Kriteria ini hasil terkecil untuk setiap alternatif dibandingkan dengan
alternatif yang menghasilkan nilai maksimal dari hasil minimal yang dipilih
atau memilih alternatif yang minimalnya paling besar.
c) Maksimin
Kriteria
ini digunakan oleh pengambil keputusan yang bersifat pesimis, Apabila besaran
yang dipertimbangkan adalah biaya atau kerugian, maka kita akan memilih biaya
atau kerugian yang terkecil.
d) Laplace
Kriteria
ini disebut juga kriteria equal likelihood. Menurut kriteria ini, pk
mengasumsikan bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama
besarnya. Pada kriteria ini pengambilan keputusan tidak dapat menentukan/
mengetahui probabilitas terjadinya berbagai hasil, sehingga diasumsikan bahwa
semua peristiwa mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi.
e) Realisme
Kriteria
ini disebut juga sebagai kriteria Hurwicz. Kriteria ini merupakan kriteria
antara maksimaks dan maksimin (antara optimis dan pesimis). Pada kriteria ini
terdapat koefisien optimis, biasanya disimpulkan dengan a , yaitu skala untuk mengukur tingkat optimisme dari pengambilan
keputusan.
SOAL 3:
Berikut ini tabel berisikan nilai
pay off peningkatan kapasitas produksi perusahaan rekaman dan kaset (pay off
dinyatakan sebagai laba sepanjang 5 tahun mendatang) dengan a = 0,65
ALTERNATIF
|
PROSPEK
PERMINTAAN
|
|||
KEPUTUSAN
|
Tinggi
|
Sedang
|
Rendah
|
Gagal
|
Perluasan
Pabrik Lama
|
500 Juta
|
250 Juta
|
- 250 Juta
|
- 450 Juta
|
Bangun
Pabrik Baru
|
700 Juta
|
300 Juta
|
- 400 Juta
|
- 800 Juta
|
Sub
Kontrak
|
300 Juta
|
150 Juta
|
- 25 Juta
|
- 100 Juta
|
Dengan kriteria maksimaks keputusan apa yang diambil ?
Dengan kriteria
maksimin keputusan apa yang diambil ?
Dengan kriteria
laplace keputusan apa yang diambil ?
Dengan kriteria
realisme keputusan apa yang diambil ?
Jawab:
a) Kriteria Maksimaks
Pay
off maksimal untuk setiap 3 keputusan kapasitas produksi perusahaan rekaman dan
kaset adalah:
KEPUTUSAN
|
PAY OFF MAKSIMUM
|
Perluasan Pabrik Lama
|
500 juta
|
Bangun Pabrik Baru
|
700 juta
|
Sub. Kontrak
|
300 juta
|
Berdasarkan kriteria ini dipilih keputusan Bangun Pabrik Baru karena memberikan hasil maksimal dari hasil yang maksimal yaitu Rp 700 juta.
b) Kriteria Maksimin
Pay
off maksimin untuk setiap 3 keputusan kapasitas produksi perusahaan rekaman dan
kaset adalah:
KEPUTUSAN
|
PAY OFF MAKSIMUM
|
Perluasan Pabrik Lama
|
- 450 juta
|
Bangun Pabrik Baru
|
- 800 juta
|
Sub Kontrak
|
- 100 juta
|
Berdasarkan
kriteria ini dipilih keputusan Sub
Kontrak karena memberikan hasil maksimal dari hasil yang minimal
yaitu Rp - 100 juta.
c) Kriteria Laplace
Dalam
kasus ini, terdapat 3 alternatif keputusan kapasitas produksi perusahaan
rekaman dan kaset yaitu: Perluasan Pabrik Lama,
Bangun Pabrik Baru, Sub
Kontrak. Maka, probabilitas peristiwa adalah 1/4 . Dengan demikian nilai
tertimbang hasil keputusan dari ketiga keputusan terpilih adalah:
Perluasan Pabrik Lama =
¼ (500) + ¼ (250) + ¼ (-250) + ¼ (-450) =
12,5 juta
Bangun Pabrik Baru = ¼
(700) + ¼ (300) + ¼ (-400) + ¼ (-800) =
-50 juta
Sub Kontrak = ¼ (300) + ¼
(150) + ¼ ( -25 ) + ¼ (-100) = 81, 25
juta
Karena
nilai tertimbang Sub Kontrak yang tertinggi, maka pengambilan keputusan akan
memilih Sub Kontrak.
d) Kriteria Realisme
KEPUTUSAN
|
PAY OFF
|
|
MAKSIMUM
|
MINIMUM
|
|
Perluasan Pabrik Lama
|
500 juta
|
- 450 juta
|
Bangun Pabrik Baru
|
700 juta
|
- 800 juta
|
Sub. Kontrak
|
300 juta
|
- 100 juta
|
URBPL = (700 x 0,65) + (-800 x 0,35) = 175
juta
URSK = (300 x 0,65) + (-100 x 0,35) = 160
juta
Karena
bangun pabrik baru memiliki ukuran realisme (nilai tertimbang tertinggi) maka
pengambilan keputusan akan memilih Bangun Pabrik Baru. Pada kriteria
ini terdapat beberapa masalah, yaitu:
- Penentuan nilai a untuk menentukan nilai a, maka beberapa nilai harus diperiksa sebelum pendugaan realistik dari nilai a pengambil keputusan ditetapkan.
- Mengabaikan beberapa informasi yang tersedia (dalam kasus ini prospek ekonomi sedang diabaikan.
0 komentar:
Posting Komentar