PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
Ilmu ekonomi memiliki ruang
lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari. Keduanya memberikan
batasan dan asumsi yang jelas. Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang
khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan
kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku
konsumen dan produsen secara individual dalam
pasar.
Konsumen adalah seseorang yang
membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa, atau lebih
singkatnya konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Konsumen
biasanya memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang berbeda-beda. Di desa berbeda
dengan kebiasaan yang ada di kota,tergantung pada jumlah pendapatan mereka.
Sehingga tingkat konsumsi seseorang itu tergantung pada pendapatan, pendidikan dan kebutuhan. Berikut
pengertian perilaku konsumen menurut :
a.
James
.F Engel, Et.al (1988:8)
Perilaku
konsumen di definisikan tindakan-tindakan individu secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh dan menggunakan
barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dan menentukan tindakan-tindakan tersebut
b.
Gerald
Zaltman Melanie
Wallendorf (1979:6)
Perilaku konsumen
adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh
individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk
atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan
sumber-sumber lainnya
c.
David L. Loudon & Albert J. Della Bitta (1984:6)
Perilaku konsumen
adalah sebagai proses pengambilan keputusan
dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa
Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau
organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,
menggunakan barang-barang atau jasa yang dapat di pengaruhi lingkungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen
1.
Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku konsumen. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku konsumen. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
2.
Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
3.
Faktor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
4.
Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
PEMIKIRAN YANG BENAR TENTANG KONSUMEN
Konsumen adalah Raja. Kewajiban
produsen untuk memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur pada kemasan
barang dan atau jasa yang diperdagangkan haruslah diimbangi oleh tanggung jawab
konsumen dalam membaca dengan teliti kebenaran label dan iklan tersebut. Upaya
ini merupakan sesuatu hal yang penting untuk mendidik produsen agar mereka
mengerti harus memberi apa atas imbalan yang mereka terima sekaligus mendidik
konsumen untuk mengetahui mereka mendapatkan apa atas sejumlah harga yang
dibayarkan. Bila posisi ini dipahami dan dilaksanakan masing-masing pihak maka
sinergi produsen-konsumen dalam memberi peluang yang sehat akan terbuka luas.
Pada umumnya konsumen terpuaskan apabila
manfaat atau kegunaan yang didapatkan sebanding bahkan lebih tinggi dari
pengorbanan berupa harga yang telah dibayarkan. Terlebih bagi perusahaan yang
bergerak di bidang jasa khususnya jasa pendistribusian bahan pokok dimana
kepuasan konsumen harus tetap senantiasa dijaga. Perbaikan dan peningkatan
terhadap layanan jasa yang sudah ada dapat dilakukan dengan memperbaiki dan
meningkatan mutu pelayanan. Kewajiban pelaku usaha terhadap konsumennya harus
dilaksanakan dengan benar sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Pasal 7 Undang-Undang No.8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen yang menjelaskankan apa yang menjadi kewajiban
pelaku usaha, diantaranya:
a.
beritikad
baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
b.
memberikan
informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan
atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan;
c.
memperiakukan
atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
(penjelasan : pelaku usaha dilarang membeda-bedakan konsumen dalam memberikan
pelayanan. Pelaku usaha dilarang membeda-bedakan mutu pelayanan kepada
konsumen);
d.
menjamin
mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau jasa diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan atau jasa yang berlaku;
e.
memberi
kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan atau mencoba barang dan atau jasa
tertentu serta memberi jaminan dan atau garansi atas barang yang dibuat dan
atau yang diperdagangkan; (penjelasan : yang dimaksud dengan barang dan atau jasa
tertentu adalah barang yang dapat diuji atau dicoba tanpa mengakibatkan
kerusakan atau kerugian);
f.
memberi
kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan,
pemakaian dan pemamfaatan barang dan atau jasa yang diperdagangkan;
g.
memberi
kompensasi ganti rugi dan atau penggantian apabiia barang dan atau jasa yang
diterima atau dimamfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
Dari uraian tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa kewajiban konsumen mencakup pemberian informasi
dan penggunaan barang atau jasa, pelayanan konsumen, penjaminan mutu barang
yang sesuai dengan standar yang berlaku, pemberian kesempatan kepada konsumen
untuk mencoba barang, dan penyediaan garansi atau jaminan atas barang yang
dibuat atau diperdagangkan. Disamping itu produsen juga harus memberikan
kompensasi atau ganti rugi akibat kerugian yang disebabkan pemakaian dan barang
yang tidak sesuai dengan perjanjian.
Ciri-Ciri Konsumen:
ü Personal
Consumer, konsumen
ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
penggunaannya sendiri.
penggunaannya sendiri.
ü Organizational
Consumer, konsumen ini
membeli atau menggunakan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi
tersebut.
untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi
tersebut.
ü Production
concept, konsumen
pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah.
Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien
dan distribusi yang intensif.
ü Product
concept, konsumen
akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas
yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.
ü Selling
concept, marketer
memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk
diproduksi.
ü Marketing
concept, perusahaan
mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian
memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini disebut marketing
concept.
ü Market
segmentation, membagi
kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.
ü Market
targeting, memilih
satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.
ü Positioning, mengembangkan pemikiran yang
berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalampikiran konsumen.
ü Menyediakan nilai pelanggan
didefinisikan sebagai rasio antara keuntungan yang dirasakan sumber-sumber
(ekonomi, fungsional dan psikologi) digunakan untuk menghasilkan
keuntungan-keuntungan tersebut. Keuntungan yang telah dirasakan berupa relative
dan subjektif.
ü Kepuasan pelanggan adalah
persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam hubungannya dengan
harapan-harapan.
PENELITIAN KONSUMEN SEBAGAI SUATU BIDANG YANG DINAMIS
Sifat Dari Perilaku Konsumen :
1.
Consumer
Behavior Is Dynamic Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir,
merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan
perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis
demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang
sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat
tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan
harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
konsumennya.
2.
Consumer
Behavior Involves Interactions Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi
antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin
dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi
konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3.
Consumer
Behavior Involves Exchange Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia.
Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima
sesuatu sebagai gantinya.
Tiga Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen
Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara
mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan
melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna
sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami
konsumen ketika membeli dan menggunakannya
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode
dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu
sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk
menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui
eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang
bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta
pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan
metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan
mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan
manusia menurut Abraham Maslow untuk
memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi,
yang dikenal dengan sebutan moving rate
analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama
memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahamanatas perilaku konsumen dan
strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisisyang berbeda.
Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan,
tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut. Pemahaman akan
perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal :
1.
Merancang
sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat
perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2.
Perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya
dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat
lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari
raya tersebut.
3.
Dalam hal
pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat
menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar