TUGAS 3
TEORI TENTANG PERBEDAAN KARANGAN
A. Definisi Karangan
Definisi karangan menurut para ahli:
Lamuddin
Finoza, (2009:234),
karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu
topik atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya
merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea.
E.
Kosasih (2003:26),
karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan
rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang
teratur.
Gie
(1995:17),
karangan memiliki pengertian hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa
tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.
Keraf
(1994: 2), karangan
adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi
sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan
dipahami.
Ahmadi
(1990:1), karangan
diartikan sebagai rangkaian kata-kata atau kalimat. Pada umumnya karangan
dipandang sebagai suatu perbuatan atas kegiatan komunikatif antara penulis dan
pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan.
Sirait,
dkk (1985:1), karangan
yaitu setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk
suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas.
Poerwordarmita
(1984:445), karangan
merupakan uraian tentang sesuatu hasil, dengan demikian pengertian karangan
atau tulisan dapat dibatasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu,
sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan tentang objek suatu
peristiwa atau masalah.
Widyamartajaya
(1979:9), karangan
merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan
terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada
maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
Berdasarkan definisi-definisi
di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud dengan karangan adalah ‘hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam
mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat
dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya’.
B. Ciri-Ciri
Karangan
Pada dasarnya,
karangan memiliki ciri-ciri yang bisa mengidentifikasikan bahwa karangan
tersebut dapat dikatakan baik. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa ahli
berikut:
Enre
(1998:8), karangan
yang baik adalah karangan yang bermakna jelas, bulat dan utuh, ekonomis dan
memenuhi kaidah-kaidah gramatikal.
Darmadi
(1996:24), ciri
karangan yang baik adalah signifikan, jelas, memiliki kesatuan dan
mengorganisasikan yang baik ekonomis, mempunyai pengembangan yang memadai,
menggunakan bahasa yang dapat diterima dan mempunyai kekuatan.
Akhidiah,
dkk (1993:9), karangan
yang baik memiliki beberapa ciri, diantaranya : bermakna jelas, merupakan
kesatuan yang bulat, singkat dan padat, memiliki kaidah kebahasaan dan komunikatif.
Tarigan
(1985:6), karangan
yang baik adalah karangan yang mencerminkan kemampuan pengarang untuk
menggunakan nada yang serasi, karangan yang mencerminkan pengarang mampu
menyusun karangan secara utuh dan tidak samar-samar dan dapat meyakinkan
pembaca.
Berdasarkan
pendapat tersebut, terdapat beberapa persamaan ciri karangan yang baik yaitu:
1)
Jelas
Aspek
kejelasan dalam suatu karangan sangat diperlukan agar karangan tersebut lebih
mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh pembacanya.
2)
Kesatuan dan Organisasi
Aspek
kesatuan yang baik tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis dan mendukung
ide utama paragraf, sedangkan aspek organisasi yang baik tampak dari posisi
kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut tersusun
dengan urut dan logis.
3)
Ekonomis
Ciri
ekonomis berkaitan erat dengan soal keefisienan, baik waktu maupun tenaga.
Kedua keefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam menangkap isi
yang terkandung dalam sebuah karangan.
4)
Pemakaian Bahasa yang Dapat
Diterima
Pemakaian
bahasa yang dapat diterima akan sangat mempengaruhi tingkat kejelasan karangan.
Pemakaian bahasa ini menyangkut banyak aspek. Pemakaian bahasa dalam suatu
karangan harus mengikuti kaidah bahasa yang ada, baik menyangkut kaidah
pembentukan kalimat (sintaksis),
kaidah pembentukan kata (morfologi),
kaidah ejaan yang berlaku, kaidah peristilahan maupun kaidahkaidah yang lain
yang relevan.
C. Kerangka
Karangan
Menurut Keraf (1994:149), kerangka karangan
adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan
yang akan digarap. Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan
langkah-langkah awal untuk membentuk karangan itu menjadi karangan yang teratur
dan sistematis. Sebaiknya sebelum membuat karangan lebih baik dibuat
susunan-susunan yang dapat memudahkan dalam mengembangkan karangan tersebut.
Susunan-susunan tersebut dapat dikatakan sebagai kerangka karangan.
Langkah-langkah menyusun
karangan:
1) Menentukan tema dan judul
2) Mengumpulkan bahan
3) Menyeleksi bahan
4) Membuat kerangka karangan
D. Perbedaan Karangan Berdasarkan Jenis
Menurut Kutanto dan Hastuti, dkk (1993:107) karangan dibedakan menjadi lima jenis,
yaitu narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
●
Narasi
Narasi
adalah uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan,
keadaan secara berurutan dari permulaan sampai akhir sehingga terlihat
rangkaian hubungan satu sama lain. Bahasanya berupa paparan yang gayanya bersifat
naratif. Contohnya biografi, kisah, roman, novel, dan cerpen.
Karakteristik
karangan narasi:
a) Menyajikan serangkaian berita
atau peristiwa
b) Disajikan dalam urutan waktu
serta kejadian yang menunjukkan
peristiwa
awal sampai akhir
c) Menampilkan pelaku peristiwa
atau kejadian
d) Latar (setting) digambarkan
secara hidup dan terperinci
●
Deskripsi
Deskripsi
adalah suatu karangan atau uraian yang berusaha menggambarkan suatu masalah
yang seolah-olah masalah tersebut di depan mata pembaca secara konkret.
Contohnya seperti karangan tentang peristiwa runtuhnya gedung, yang dilengkapi
dengan gambaran lahiriah gedung itu, sebab-sebab keruntuhan, letak gedung,
arsitekturnya, bagian mana yang runtuh, dan sebagainya.
Karakteristik karangan deskripsi
:
a) Melukiskan atau menggambarkan
suatu objek tertentu
b) Bertujuan untuk menciptakan
kesan atau pengalaman pada diri pembaca
agar
seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau
mendengar, sendiri
suatu objek yang dideskripsikan
c) Sifat penulisannya objektif
karena selalu mengambil objek tertentu, yang
dapat
berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
d) Penulisannya dapat menggunakan
cara atau metode realistis (objektif),
impresionistis
(subjektif), atau sikap penulis
●
Eksposisi
Eksposisi
adalah suatu karangan yang menjelaskan pokok masalah yang disertai bertambah
pengetahuannya terhadap masalah yang diungkapkan. Contohnya seperti artikel-artikel
dalam surat kabar atau majalah dan tulisan-tulisan ilmiah.
Karakteristik karangan
Eksposisi:
a) Menjelaskan informasi agar
pembaca mengetahuinya
b) Menyatakan sesuatu yang
benar-benar terjadi (data faktual)
c) Tidak terdapat unsur
mempengaruhi atau memaksakan kehendak
d) Menunjukkan analisis atau
penafsiran secara objektif terhadap fakta
yang
ada
e) Menunjukkan sebuah peristiwa
yang terjadi atau tentang proses kerja
sesuatu
●
Argumentasi
Argumentasi
dalam suatu karangan yang berisikan pendapat atau gagasan mengenai suatu hal
dengan pembuktian-pembuktian untuk mempengaruhi pembaca agar mengubah sikap
mereka dan menyesuaikan dengan sikap penulis. Argumentasi mengandung kebenaran
dan pembuktian yang kuat, menggunakan bahasa denotative, analisis rasional,
alasan kuat dan bertujuan agar pembaca menerima pendapatnya. Contohnya seperti kampanye
pemilihan umum, tulisan-tulisan tentang alasan pengangkatan, pemberitahuan, dan
pengangkatan seseorang.
Karakteristik
karangan argumentasi :
a) Berusaha meyakinkan pembaca akan
kebenaran gagasan pengarang
sehingga
kebenaran itu diakui oleh pembaca
b) Pembuktian dilengkapi dengan
data, fakta, grafik, tabel, gambar
c) Dalam argumentasi pengarang
berusaha mengubah sikap, pendapat atau
pandangan
pembaca
d) Dalam membuktikan sesuatu,
pengarang menghindarkan keterlibatan emosi
dan menjauhkan
subjektivitas
e) Dalam membuktikan kebenaran
pendapat pengarang, kita dapat
menggunakan bermacam-macam
pola pembuktian
●
Persuasi
Persuasi
adalah jenis karangan yang isinya bertujuan membujuk, merayu, atau mengajak
pihak pembaca agar mengikuti apa yang dikehendaki oleh pihak penulis. Contohnya
seperti uraian tentang penawaran jenis obat, kosmetik, atau jenis produk lain.
Karakteristik karangan
persuasi :
a) Terdapat himbauan atau ajakan
b) Berusaha mempengaruhi pembaca
E. Perbedaan Karangan
Berdasarkan Sifat
Karangan
berdasarkan sifatnya terbagi menjadi tiga macam yaitu:
a) Karangan Ilmiah
Menurut
Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Sedangkan menurut Susilo, M. Eko (1995:11) karya ilmiah juga berarti tulisan yang
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Dalam karya
ilimah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
§
Struktur
sajian
§
Komponen
dan substansi
§
Sikap
penulis
§
Penggunaan
bahasa
b) Karangan Non-Ilmiah
Merupakan
karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal). Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng,
cerpen, novel, drama, dan roman.
Ciri-ciri karya
tulis non-ilmiah:
§
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
§
Fakta
yang disimpulkan subyektif
§
Gaya
bahasa konotatif dan populer
§
Tidak
memuat hipotesis
§
Penyajian
dibarengi dengan sejarah
§
Bersifat
imajinatif
§
Situasi
didramatisir
§
Bersifat
persuasif
§
Tanpa
dukungan bukti
c) Karangan Semi Ilmiah atau Karangan
Populer
Merupakan
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang
ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung
dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga
merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan
dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode
ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam karya tulis ini. Jenis
karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan
resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan,
dan kritik objektif terhadap sebuah buku.
Ciri-ciri
karangan semi ilmiah :
§
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
§
Fakta
yang disimpulkan subjektif
§
Gaya
bahasa formal dan popular
§
Mementingkan
diri penulis
§
Melebih-lebihkan
sesuatu
§
Usulan-usulan
bersifat argumentatif dan persuasif
DAFTAR PUSTAKA
Anon. 2014.
Jenis-Jenis Karangan Menurut Pengertian
dan Ciri-Ciri Karangan. Dalam http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html.
Diakses pada tanggal 30 April 2014
Devi
Agnes. 2012. Karangan . Dalam http://eprints.uny.ac.id/8200/3/BAB%202-07205244110.pdf
.Diakses pada tanggal 30 April 2014
Hedi
Putra. 2013. Pengertian dan Jenis-jenis
Karangan. Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/08/pengertian-dan-jenis-jenis-karangan-566867.html
.Diakses pada tanggal 30 April 2014
Putri
Ramadani. 2013. Pengertian, Macam, Sifat
dan Bentuk Karangan Ilmiah, Non Ilmiah dan Semi Ilmiah. Dalam http://putri-rama2dani.blogspot.com/2013/10/perngertianmacam-sifat-dan-bentuk.html
.Diakses pada tanggal 30 April 2014
Sumi
Winarsih dan Sri Wahyuni. Siap Menghadapi
Ujian Nasional SMA/MA 2009 Bahasa Indonesia”. Dalam books.google.com/books?isbn=9790255624 .Diakses
pada tanggal 30 April 2014
0 komentar:
Posting Komentar