Tugas 2
Teori-teori yang
berhubungan dengan metode ilmiah & sikap ilmiah
A.
Definisi
Metode
Secara
etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui.
Sedangkan dari bahasa yunani ‘methodos’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehingga metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan.
Berikut ini adalah beberapa definisi Metode menurut para ahli:
♥Titus
metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
♥Wiradi
Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis)
metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
♥Wiradi
Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis)
♥Sulistyo, Basuki (2010)
metode
adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapi tujuan akhir
♥Rosdy Ruslan (2003)
metode
merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja ( sistematis )
untuk memahami suatu subyek atau objek penelitian sebagai upaya untuk menemukan
jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahanya
♥Drs. Agus M. Hardjana
metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai
♥Drs. Agus M. Hardjana
metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai
♥Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007)
metode
adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu
♥Rothwell & Kazanas
metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi
metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi
♥Macquarie
metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu
metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu
♥Ostle (1975)
metode
adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi
♥Hebert Bisno (1969)
metode adalah teknik-teknik yg
digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam
satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek
B. Pengertian Metode Ilmiah
Metode
ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah
proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan
terkontrol.
Dermawan Wibisono (2003: 5), mengungkapkan secara lebih luas
metode ilmiah dalam riset bisnis didefinisikan sebagai teknik dan metode yang
membantu peneliti untuk mengetahui dan memahami fenomena bisnis. Metode ilmiah
membutuhkan analisis sistematik dan interpretasi logis dari bukti-bukti empiris
(kenyataan dari pengamatan atau eksperimen) untuk mengkonfirmasikan atau
membuktikan konsepsi awal.
Menurut
Asep Hermawan (2009 : 5), metode
ilmiah merupakan penggabungan antara rasionalisme dan empirisme. Metode ilmiah
merupakan suatu cara berpikir dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu
atau pengetahuan ilmiah (science).
Dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan metode
ilmiah. Metode ilmiah dapat pula diartikan sebagai cara-cara atau prosedur yang
digunakan untuk menganalisis fakta-fakta empirik dalam menguji pernyataan-pernyataan
teoritik.
Sedangkan
menurut John W. Santrock (2003 : 41),
metode ilmiah (scientific method)
adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menemukan informasi yang
tepat tentang tingkah laku dan perkembangan, dan mencakup langkah-langkah
sebagai berikut: identifikasi dan analisis masalah, pengumpulan data, menarik
kesimpulan dan merevisi teori.
Maka,
dapat disimpulkan bahwa metode ilmiah adalah suatu pendekatan berupa cara atau
prosedur yang teratur dan sistematis digunakan oleh peneliti dalam menganalisis
fakta-fakta dengan langkah-langkah identifikasi dan analisis masalah,
pengumpulan data, menarik kesimpulan dan merevisi teori untuk menguji atau
membuktikan konsep (pernyataan) awal.
Metode ilmiah merupakan proses
berpikir untuk memecahkan masalah
Metode
ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari
sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus.
Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata.
Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus
dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya.
Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.
Pada Metode Ilmiah, proses
berpikir dilakukan secara sistematis
Dalam
metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap,
tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran
akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah,
proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara
sistematis dan berurutan.
Metode ilmiah didasarkan pada
data empiris
Setiap
metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa
masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia
datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak
tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode
ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka
itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.
Pada metode ilmiah, proses
berpikir dilakukan secara terkontrol
Di
saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara
terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah
itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga
ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang
yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi,
akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.
Langkah-Langkah
Metode Ilmiah
Karena
metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat
langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah
metode ilmiah yaitu:
(1) Merumuskan masalah.
(2) Merumuskan hipotesis.
(3) Mengumpulkan data.
(4) Menguji hipotesis.
(5) Merumuskan kesimpulan.
C. Definisi Sikap
Menurut Oxford Advanced Learner Dictionary mencantumkan
bahwa sikap (attitude) berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu
“manner of placing or holding the
body, dan way of feeling,
thinking or behaving”.
Campbel (1950) dalam buku Notoadmodjo (2003 : 29) mengemukakan bahwa sikap adalah “a syndrome of response consistency with
regard to social objects”. Artinya sikap adalah sekumpulan respon yang
konsisten terhadap obyek sosial.
Dalam
buku Notoadmodjo (2003 : 124) mengemukakan
bahwa sikap (attitude) adalah
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
stimulus atau obyek.
Menurut
Eagle dan Chaiken (1993)
mengemukakan bahwa sikap dapat diposisikan sebagai hasil evaluasi terhadap
objek sikap yang diekspresikan ke dalam prose-proses kognitif, afektif (emosi)
dan perilaku.
Dari
definisi-definisi tersebut menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri
dari komponen kognitif, perilaku dan emosi.
D. Sikap ilmiah
Sikap ilmiah merupakan sikap
yang harus ada pada diri seorang ilmuwa ketika menghadapi persoalan-persoalan
ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah (misalnya
dalam diskusi, seminar, lokal karya, dan penulisan karya ilmiah).
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud sebagai berikut:
·
Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat
pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang
kajiannya. Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan
seterusnya.
·
Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada
kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya
untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya,
kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
·
Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat
pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan
orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan
keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak
sesuai.
·
Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat
pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
·
Sikap rela menghargai karya
orang lain.
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan
sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang
berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
·
Sikap berani mempertahankan
kebenaran.
Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau
pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil
yang ada.
·
Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan
selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang
ilmunya.
E. Hubungan Metode Ilmiah dengan
Sikap Ilmiah
Pendapat
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007) berpendapat bahwa ilmu pengetahuan sendiri memiliki tiga
sifat utama, yaitu:
1. Sikap ilmiah
2. Metode ilmiah
3. Tersusun secara sistematis dan
runtut
Sikap
ilmiah menuntut seseorang untuk berpikir dengan sikap tertentu. Dari sikap
tersebut seseorang dituntut dengan cara tertentu untuk menghasilkan ilmu
pengetahuan. Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi dengan
metode ilmiah dan sikap ilmiah diharapkan dapat menyusun ilmu pengetahuan
secara sistematik dan runtun.
Secara
garis besar metode ilmiah dan sikap ilmiah memiliki peran / tugas yang sama,
antara lain:
§
Menyandra
(diskripsi)
menggambarkan
secara jelas jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan
§
Menerangkan
(ekspansi)
menerangkan
secara detil kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa
§
Menyusun
teori
mencari
dan merumuskan hukum-hukum, tata hubungan antara peristiwa yang satu dengan
yang lain
§
Ramalan
(prediksi)
membuat
prediksi/ramalan, estimasi/taksiran dan proyeksi mengenai peristiwa yang bakal
muncul bila keadaan itu didiamkan
§
Pengendalian
(kontrol)
Melakukan
tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan atau gejala yang bakal muncul
DAFTAR PUSTAKA
Aldela,
Kika. Sikap. Dalam http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=6945. Diakses pada tanggal 21 Maret
2014
Akbar,
Zulfikar. 2013. Apakah Metode Ilmiah.
Dalam http://fikarzone.wordpress.com/2011/03/11/apakah-metode-ilmiah/. Diakses pada tanggal 21 Maret
2014
Burhanuddin,
Afid. 2013. Hakikat Metode Ilmiah. Dalam http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/hakikat-metode-ilmiah/.
Diakses pada tanggal 21 Maret 2014
Faiq,
Muhammad. 2013. Pengertian dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah. Dalam http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-langkah-langkah-metode-ilmiah.html.
Diakses pada tanggal 21 Maret 2014
Indah.
2013. Pengertian dan Definisi Metode
Menurut Para Ahli. Dalam http://carapedia.com/pengertian_definisi_metode_menurut_para_ahli_info497.html .Diakses pada tanggal 21 Maret
2014
Muslich,
Masnur. 2008. Karya Tulis ilmiah: Ciri dan Sikap Ilmiah. Dalam http://menulisbukuilmiah.blogspot.com/2008/10/karya-tulis-ilmiah-ciri-dan-sikap.html. Diakses pada tanggal 21 Maret
2013