KEPRIBADIAN DAN
PERILAKU KONSUMEN
Kepribadian adalah
keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur
yang ditunjukkan oleh seseorang.
Kepribadian
menurut psikologi modern yaitu: “ Kepribadian
adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menetukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik”. Jadi, kepribadian
seorang dewasa umumnya terbuat dari faktor keturunan maupun lingkungan, yang
diperlunak oleh faktor situasi:
·
Keturunan.
·
Lingkungan.
·
Situasi.
·
Dinamis,
·
Organisasi sistem,
·
Psikofisis,
·
Unik,
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan
hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
KARAKTERISTIK
PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
Keputusan membeli dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
a)
Umur dan
Tahap Daur Hidup
b)
Pekerjaan
c)
Situasi
Ekonomi
d)
Kepribadian
TEORI-TEORI
KEPRIBADIAN
Teori Kepribadian
berdasarkan pendapat para ahli :
1.
Sigmund Freud (Psikoanalisis
Klasik) (1856 - 1939)
Struktur
Kepribadian, Kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar
(Conscious), Pra sadar (Preconscious), dan tidak sadar /bawah sadar
(Unconscious mind).
Id, ego,
superego. Id adalah berkaitan dengan prinsip kesenangan, ego berkaitan dengan
prinsip kenyataan, sedangkan superego merupakan penjaga moral atau kata hati.
Tahap perkembangan
psikoseksual, yaitu oral, anal, phalik, laten, genital.
2.
Alfred Adler (Psikologi
Individual) (1870 – 1937)
Struktur Kepribadian, Manusia
adalah mahluk social dan makhluk individual.
Pokok-Pokok
Teori Adler, Individualitas sebagai pokok persoalan, Pandangan Teleologis:
Finalisme Semu, Dua Dorongan Pokok, yaitu dorongan kemasyarakatan, dorongan
keakuan, Rasa Rendah Diri dan Kompensasi pendorong bagi segala perbaikan dalam
kehidupan manusia, Gaya Hidup adalah prinsip yang dipakai landasan untuk
memahami tingkah laku seseorang, Diri yang Kreatif adalah penggerak utama,
pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua tingkah laku.
3.
Karen Horney (1885-1952)
Teori
Kepribadian, Dasar kepribadian terbentuk pada tahun-tahun pertama kehidupan
anak. Faktor sosial (hubungan antara orang tua dan anak) sangat mempengaruhi
perkembangan kepribadian (bukan dorongan biologis). Horney menekankan faktor
budaya dibanding faktor biologis dalam perkembangan manusia, terutama yang
terkait dengan perbedaan gender.Anak-anak memulai hidupnya dengan basic
anxiety, tapi hal itu dapat diatasi dengan pengasuhan yang memadai dari orang
tua maupun orang lain.
4.
Carl Gustav Jung (1875-1961)
Konsep-konsep
Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu Personality
Function, Psyche adalah merupakan gabungan atau jumlah dari keseluruhan isi
mental, emosional dan spiritual seseorang, dan Self adalah Kepribadian Total
(total personality) baik Kesadaran maupun Bawah Sadar. Ia memandang manusia
sangatlah unik karena mempunyai begitu banyak Kepribadian yang beragam antara
individu satu dengan individu lainnya. Jung membedakan istilah antara Ambang
Sadar (Subconscious) dan Bawah Sadar (Unconscious).
5.
Gordon W Allport (1897-1967)
Kepribadian
adalah:"sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik
individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya."
Teori trait
oleh Gordon W. Allport. Central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya
digunakan oleh orang untuk mendeskripsikan individu. Unit dasar dari
kepribadian adalah trait yang keberadaannya bersumber pada sistem saraf.
Allport percaya bahwa trait menyatukan dan mengintegrasikan perilaku seseorang
dengan mengakibatkan seseorang melakukan pendekatan yang serupa (baik tujuan
ataupun rencananya) terhadap situasi-situasi yang berbeda. Walaupun demikian,
dua orang yang memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang
sama. Faktor genetik dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan
perilaku manusia.
6.
Kurt Lewin (1890- 1947)
Teori medan
(life space) merupakan sekumpulan konsep dimana seseorang dapat menggambarkan
kenyataan psikologis yang dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan
sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu
situasi konkret.
Struktur
Kepribadian terdiri atas: a. Ruang Hidup, b.Lingkungan Psikologis, c. Pribadi,
d. Lingkungan Non-Psikologis
Dinamika
Kepribadian terdiri atas : energi psikis (psychic energy), tegangan , kebutuhan
(need), tindakan (action) meliputi vector (kekuatan yang mendorong terjadinya
tingkah laku) dan valensi (nilai region dari lingkungan psikologis bagi
pribadi) serta lokomosi ( perpindahan lingkaran pribadi).
Perkembangan
Kepribadian , terdiri dari: a) Diferensiasi, b) Perubahan dalam variasi tingkah
lakunya, c) Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih
kompleks, d) Bertambah luasnya arena aktivitas individu.
7.
John B Watson (1878-1958)
Menurut John
Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan
berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks
perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi,
kepribadian, emosi dan pembelajaran.
8.
Burrhus Frederick Skinner (1904-1990)
Struktur kepribadian,
Tehnik mengontrol perilaku adalah sebagai berikut:
1. Pengekangan Fisik (
physical restraints )
2. Bantuan Fisik
(physical aids)
3. Mengubah Kondisi
Stimulus (changing the stimulus conditions)
4. Manipulasi Kondisi
Emosional (manipulating emotional conditions)
5. Melakukan
Respons-respons Lain (performing alternative responses)
6. Menguatkan Diri
Secara Positif (positive self-reinforcement).
7. Menghukum Diri
Sendiri (self punishment).
Selanjutnya
Skinner membedakan perilaku atas: (a) Perilaku yang alami (innate behavior),
(b) Perilaku Operan (operant behavior). Dinamika Kepribadian, terdiri dari
Kepribadian dan Belajar, Tingkah laku Kontrol Diri, Stimulan Aversif. Dua jenis
pengkondisian, yaitu: Kondisioning Klasik (Classical Conditioning) dan
Kondisioning Operan (Operant Conditioning)
9.
Lawrence Kohlberg
Lawrence
Kohlberg mengembangkan teori pengembangan kepribadian yang berfokus pada
pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan oleh
Piaget, Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang berbeda.
Sementara teori tersebut telah dikritik karena beberapa alasan yang berbeda,
termasuk kemungkinan bahwa ia tidak mengakomodasi jenis kelamin yang berbeda
dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting dalam pemahaman kita tentang
pengembangan kepribadian.
10.James
W. Fowler (1940-sekarang)
James Fowler
perkembangan konsep kepribadian religious/kepercayaan. Indiduating-reflexive
faith adalah tahap yang dikemukakan Fawler, muncul pada masa remaja akhir yang
merupakan masa yang penting dalam perkembangan identitas keagamaan. Untuk
pertama kalinya dalam hidup mereka, individu memiliki tanggung jawab penuh atas
keyakinan religius mereka. Sebelumnya mereka mengandalkan semuanya pada
keyakinan orang tuanya. Adapun tingkat perkembangan iman atau rohani yakni
iman intuitif-projektif; iman mitis-literal; iman sintetik-konvensional; iman
individuatif-reflektif; iman konjuktif; dan iman universal. Tahap-tahap
iman tersebut menurut Fowler dipengaruhi oleh aspek kepercayaan. Di mana
kepercayaan memiliki sifat ilmiah yang mengandung unsur empiris dalam diri manusia.
DIMENSI KEPRIBADIAN
Menurut Teori Kepribadian C.
Gustav Jung yang kemudian dikembangkan oleh Iabel briggs-Myers dan
Katharine Myers, Kepribadian dibedakan menjadi empat dimensi yang masing-masing
dimensi memiliki dua perbedaan mendasar, karenanya dinamakan sebagai dikotomi.
Keempat dimensi atau dikotomi
tersebut adalah:
Extroversion vs.
Introversion
Dimensi ini menggambarkan apa
yang difokuskan terutama:
Fokus pada kejadian eksternal
atau internal.
Extroversion
|
Introversion
|
Fokus ke
luar diri
|
Fokus ke
dalam diri
|
Nyaman
berada dalam kelompok
|
Nyaman
dengan kesendirian
|
Nyaman
bersama orang-orang baru
|
Nyaman
bersama orang yang dikenal
|
Banyak
tindakan, sedikit refleksi
|
Banyak
refleksi, sedikit tindakan
|
Memperoleh
energi melalui interaksi
|
Kehilangan
energi melalui interaksi
|
Dinamis
|
Tenang
|
Sensing
vs. Intuition
Dimensi yang menggambarkan cara
menyerap informasi:
Bergantung pada fakta atau
menyerap informasi melalui pola-pola, gambaran besar dan gagasan-gagasan.
Sensing
|
Intuition
|
Fokus pada
saat ini
|
Fokus pada
masa depan
|
Hanya
melihat apa yang tampak jelas
|
Melihat
makna yang terkandung
|
Praktis
|
Idealistis
|
Berdasarkan
fakta
|
Teoritis
|
Realistik
|
Visioner
|
Memperhatikan
detail
|
Melihat
gambaran keseluruhan
|
Thinking
vs. Feeling
Dimensi ini menggambarkan cara
pengambilan keputusan:
Berdasarkan logika dan analis
objektif atau berdasarkan evaluasi subyektif, nilai dan perasaan.
Thinking
|
Feeling
|
Memutuskan
dengan otak
|
Memutuskan
dengan hati
|
Objektif
|
Subjektif
|
Akrab
dengan orang lain
|
Peduli
dengan orang lain
|
Kritis
|
Berempati
|
Tebal muka
|
Mudah
terluka dengan kritik
|
Menginginkan
kebenaran
|
Menginginkan
mufakat
|
Judging
vs. Perceiving
Dimensi yang menggambarkan
kebutuhan akan suatau keputusan dan hasil akhir:
Lebih memilih kepastian dan cepat
mengkategorikannya atau suka petualangan dan meninggalkan sesuatu hal tetap
terbuka.
Judging
|
Perceiving
|
Memilih
untuk menyelesaikan masalah
|
Membiarkan
keputusan terbuka
|
Menyukai
keamanan
|
Menyukai
petualangan
|
Terorganisir
|
Tidak
teratur
|
Terjadwal
|
Spontanitas
|
Tidak
menyukai ketidakpastian
|
Tidak
menyukai rutinitas
|
Terencana
|
Fleksibel
|
GAYA HIDUP
Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup
seseorang di dunia yang ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya
hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi
dan berinteraksi di dunia. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup
yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa
yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang
pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).
NILAI DAN GAYA
HIDUP
Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan benda,
barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah
sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda,
barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu
itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki
makna atau manfaat.
Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya
hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok
terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh
karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat
sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global
dan lain sebagainya.
MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK GAYA HIDUP DALAM STRATEGI
PEMASARAN
Faktor-faktor Budaya
a.
Budaya :
Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh
anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
b.
Sub-budaya :
kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan
situasi kehidupan yang serupa.
c.
Kelas Sosial
: Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur
dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Faktor-faktor Sosial.
a.
Kelompok :
Dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu
atau tujuan bersama.
b.
Keluarga.
c.
Peran dan
Status. Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan
menurut orang-orang di sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan
penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
Faktor-faktor Pribadi
a.
Umur dan
Tata Siklus Hidup,
b.
Pekerjaan.
c.
Situasi
Ekonomi.
d.
Gaya Hidup :
Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion (
AIO ) orang tersebut.
e.
Kepribadian
dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang
menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan.
Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke
identitas diri mereka ).
Faktor-faktor Psikologis
a.
Motivasi,
kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan
tersebut.
b.
Persepsi,
Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk
gambaran yang berarti tentang dunia.
c.
Pembelajaran,
perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
d.
Keyakinan
dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang
mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang
konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide ).
SUMBER:
http://id.wikipedia.org
http://www.wattpad.com
http://titayulianita.wordpress.com
http://wantosakti.wordpress.com
http://fitrinuraisyah26.blogspot.com
http://annafiryana.blogspot.com
http://azizcomrade.blogspot.com
http://valentsimplewritter.blogspot.com