Tulisan Softskill 13 Perilaku Konsumen

PENYEBARAN INOVASI

ELEMEN DASAR DALAM PROSES PENYEBARAN

Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu :

1.       Inovasi yaitu gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ‘baru’ dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.
2.       Komunikasi adalah suatu proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama
3.       Jangka waktu yaitu proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam :
·   proses pengambilan keputusan inovasi
·   keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalammenerima inovasi.
·   kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
4.       Sistem social yaitu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Anggota system social dapat individu, kelompok-kelompok informal, organisasi, dan sub system yang lain. Proses difusi dalam kaitannya adengan sistem sosial ini dipengaruhi oleh struktur sosial, norma sosial, peran pemimpin dan agen perubahan, tipe keputusan inovasi dan konsekuensi inovasi.

PENGAPLIKASIAN DEFINISI DARI INOVASI

Dalam kehidupan sehari-hari banyak contoh konkret dari penerapan difusi inovasi seperti contoh strategi percepatan adopsi inovasi teknologi pertanian. Dan hampir semua inovasi, berupa ide atau produk.. Contoh, traktor agar petani bisa berpindah dari pola tradisional ke pola pertanian modern. Metode pembelajaran aktif agar guru berpindah dari metode pendidikan tradisional ke metode pendidikan modern. Kompor gas, agar para ibu rumah tangga, bahkan di pedesaan dapat berpindah dari pola kompor minyak atau kayu ke kompor gas. Semuanya membutuhkan proses difusi yang melibatkan teknik komunikasi tertentu agar dapat diterima oleh suatu sistem sosial tertentu. Semua inovasi, memiliki karakteristik yang berbeda baik dari sisi inovasinya itu sendiri maupun sistem sosial dimana inovasi tersebut akan diberlakukan. Oleh karena itu, pendekatan komunikasi yang harus digunakan juga akan berbeda satu sama lain. Disinilah tantangannya bagi agen pemasaran produk dan jasa (inovasi) tertentu.

LIMA KARAKTERISTIK YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PRODUK BARU

Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi:

1.       Keunggulan relatif (relative advantage) adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur melalui segi ekonomi, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
2.       Kompatibilitas (compatibility) adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
3.       Kerumitan (complexity) adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
4.       Kemampuan diuji cobakan (trialability) adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi agar dapat dengan cepat diadopsi sebaiknya harus mampu menunjukkan keunggulannya.
5.       Kemampuan diamati (observability) adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.

PENTINGNYA ARTI SEBUAH PENYEBARAN

Pentingnya penggunaan produk baru sudah jelas, tetapi seseorang mungkin akan bertanya mengapa keputusan konsumen tentang produk baru harus dipelajari dengan cara berbeda dengan keputusan tentang produk lain. Perbedaan utama dalam analisis tradisional mengenai penyebaran inovasi yaitu penekanan pada komunikasi di dalam struktur sosial dan bukan pemprosesan informasi individual.
Adapun definisi dari penyebaran inovasi menurut Rogers adalah sebagai proses dikomunikasikannya inovasi (ide baru) melalui saluran tertentu selamanya diantara para anggota sistem sosial.
Proses penyebaran (diffusion process) berhubungan dengan cara inovasi tersebar, yaitu cara inovasi berasimilasi dengan pasar. Lebih tepatnya, penyebaran adalah proses menyebarnya penerimaan inovasi tertentu oleh komunikasi kepada para anggota sistem sosial tertentu selama jangka waktu tertentu.

ADOPSI DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM PROSES DIFUSI

Difusi inovasi menurut Rogers adalah sebagai proses dikomunikasikannya inovasi melalui saluran tertentu selamanya diantara semua anggota system social.
Adopsi adalah suatu kegiatan seseorang dalam membuat keputusan dan melalui ini inovasi diterima. Adopsi produk baru harus dimengerti dalam konteks yang temporal.[3] Proses adopsi merupakan tahap-tahap yag dilalui seorang konsumen sebelum sampai pada keputusan untuk mencoba atau tidak mencoba atau terus  menggunakan atau berhenti menggunakan suatu produk baru. Adopsi sebagai suatu proses sepanjang waktu sudah dimengerti oleh para ahli pemasaran untuk waktu yang lama.

Sering diasumsikan bahwa konsumen bergerak melalui 5 tahap untuk sampai ke keputusan untuk membeli atau menolak produk baru tertentu, tahapan-tahapan tersebut antaralain :

1.       Tahap Kesadaran
Pada tahap ini konsumen mengetahui adanya ide-ide baru tapi kurang informasi mengenai hal inovasi atau informasi yang diperoleh sangat terbatas.
2.       Tahap Minat
Pada tahap ini konsumen mulai menaruh minat terhadap inovasi dan mencari informasi lebih banyak mengenai inovasi tersebut.
3.       Tahap Penilaian
Pada tahap ini konsumen melakukan penilaian terhadap produk baru berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dan mencoba untuk mengkaitkannya dengan kondisinya sebelum memutuskan untuk mencoba.
4.       Tahap Percobaan
Pada tahap ini konsumen menggunakan atau mencoba inovasi untuk memastikan ide-ide itu dalam skala kecil untuk menentukan kegunaannya, sesuai atau tidak dengan dirinya.
5.       Tahap Penerimaan
Pada tahap ini konsumen berdasarkan evaluasinya selama mencoba produk dan merasakan hasilnya akan memutuskan menggunakan produk jika ternyata produk baru dinilai sesuai dengan harapan dan keinginan.
6.       Saluran Komunikasi
Beberapa kecepatan inovasi menyebar keseluruh pasar tergantung pada banyaknya komunikasi antara pemasar dan para consumen, maupun komunikasi diantara para consumen (komunikasi lisan). Yang menjasi pokok perhatian adalah tidak terbukanya pengaruh relatif sumber-sumber impersonal (masalah iklan dan editorial) dan sumber-sumber antar personal (tenaga penjual dan pemimpin pendapat informasi).

MEMBANGUN PROFIL KONSUMEN YANG MENYUKAI PRODUK BARU

·         Berani mengambil risiko
Risiko menjadi faktor yang ditempatkan paling depan dalam memulai bisnis. Nana menerapkan hal ini dalam menjalani usahanya. Membawa 50 item lapTopper dalam pameran di Singapura, dengan harapan pasar menyukai produk baru ini, memberikan hasil yang tak terduga sebelumnya. Meski begitu, Nana tetap mengedepankan risiko, dan siap menerima jika ternyata produk tak menarik minat pasar. Nyatanya, orisinalitas dan kesiapan atas risiko justru membuat produk semakin laris dan mendapat pelanggan tetap dari satu kali pameran ini.

·         Intensitas waktu
Merintis bisnis dengan produk baru dikenal pasar butuh perhatian khusus. Perlu satu tahun bagi Nana untuk memperkenalkan produk. Orisinalitas dan kemampuan pebisnis menangkap kebutuhan dan peluang pasar memang memegang peranan, hingga akhirnya permintaan lapTopper semakin tinggi. Kapasitas produksi pun bisa mencapai 2.000 item. Konsisten pada bisnis dari segi waktu dan komitmen menentukan keberhasilan bisnis.

·         Fokus pada bisnis yang sedang dibangun
Keterlibatan langsung pemilik dalam membangun bisnis menjadi kunci penting. Nana bersama suaminya fokus penuh, mulai dari pengenalan produk, menjual langsung di setiap pameran, hingga pada pengembangan produk kepada konsumen lebih besar, personal, maupun korporasi. Karyawan tetap dibutuhkan dalam kaitannya dengan produksi dan proses pengiriman barang. Namun terkait dengan manajemen bisnis, keuangan dan produk, pemilik perlu terjun langsung pada tahap pengembangan awal bisnis.

·         Aktif berpromosi
Mengikuti berbagai ajang promosi, seperti pameran atau bentuk kerjasama lainnya, sangat menunjang keberhasilan produk menjaring pasar. Pebisnis perlu mengambil risiko, meski dibutuhkan biaya tak sedikit untuk promosi. Nilai lebih dari produk orisinal adalah daya jual yang tinggi. Biaya tinggi yang dikeluarkan untuk promosi ke luar negeri, misalkan, adalah risiko yang harus ditempuh. Yakini bahwa produk dibutuhkan konsumen, dan mampu menarik minat pasar. 

·         Membangun trust dengan pelanggan
Kepercayaan konsumen muncul dari bagaimana cara pebisnis membangun relasi. Hal utamanya terletak pada kepuasan atas produk tersebut, dan pelayanan dari pemilik usaha. Nana meyakini, pengiriman tepat waktu, dan pemilik selalu siap merespons permintaan kapan pun, menjadi kunci penting membangun kepercayaan. Pebisnis juga perlu memahami apa yang diinginkan pelanggan. Komunikasi yang baik juga menentukan bagaimana kepercayaan terbangun dengan relasi bisnis.


SUMBER :              




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar